Perempuan, tiang penyanggah Ekonomi rumah Tangga
Seperti menggadai nyawa.
Ya, begitu kesan pertama ketika lewat dari deretan perempuan desa yang membawa hasil kebunnya untuk dijual.
Di tengah ancaman wabah corona, mereka malah terlihat seperti tidak takut mati.
Saya mengarahkan stir motor ke arah mereka lalu menepi.
"ada kujawas(jambu biji) ko?"
Ada, jawab perempuan setengah baya ini.
Kami bertransaksi. Lalu salah seorang di antara mereka bertanya.
"makan sirih-pinang juga ko, bunda?"
Iya. Jawabku lirih...